Surat Kecil Untuk Diriku Lima Tahun kedepan

Seringkali hidup bukanlah hanya sekadar tentang perasaan kita. Bahkan hidup lebih indah dari pada sekedar perasaan yang kau sampaikan dalam puisi hujan, senja dan sendu. Aku memang bukanlah seseorang yang mengerti tentang perasaan, namun setidaknya aku melihat banyak kisah bagaimana perasaan itu bekerja.
Apa sebenarnya yang membuat sorang ibu menahan sakit saat melahirkanmu? Apa sebenarnya yang sedang ditahan ayah ketika ulahmu selalu saja membuatnya malu? Apa yang mereka tahan saat nada bicaramu tiba-tiba tinggi karena keegoisanmu? Bukankah semuanya hanya tentang perasaan yang akupun tak tahu harus dijabarkan bagaimana dan seperti apa.

Ketika nama seorang jendral disebutkan, maka tak ada hal yang akan kufikirkan selian sebuah keberanian, sebuah ketegasan sikap, mental yang kokoh, suara yang lantang, badan yang sangat kuat, dan mungkin sebuah sikap pemarah yang takkan pernah lupa dipikirkan setiap orang.
Namun sayangnya kenapa pelukan-pelukan orang seperti itu lebih menghangatkan? Kenapa senyuman-senyuman mereka lebih menentramkan? Apakah bertemu dengan seorang gadis kecil saja bisa membuat mereka meneteskan air mana? Saat aku melihat kejadian itu, apa yang membuat air mata ini jatuh dengan sendirinya? Lalu, apa yang sedang berbicara sebenarnya?
Ayah pernah beberapa kali memelukku namun hangatnya tak pernah menentramkan jiwa. Entah berapa kalipun ia mencoba memelukku, pelukan itu tak pernah jadi hangat. Aku hanya merasakan sebuah keharusan dan sebagai anak aku hanya perlu mengikuti ritual-ritual rutin yang seringkali tak pernah mengubah apapun dalam hidupku.

Untuk diriku lima tahun yang akan datang, tetaplah berpura-pura. Teruslah berpura-pura untuk merindukan pelukannya agar ia merasakan kebahagiaan hidup yang ia jalani. Tetaplah berpura-pura pada temanmu bahwa kau tak punya masalah yang terlalu berat sehingga kau mau mendengarkan keluh kesahnya setiap hari sekalipun itu menambah bebanmu.

Tetaplah berpura-pura dalam kesedihanmu sehingga tak ada satupun orang yang akan mengkhawatirkanmu. Tetaplah berpura-pura bahwa hidupmu selalu bahagia sehingga tidak pernah ada alasan untuk bunuh diri atau semacamnya.

Bukankah hidup tak sesederhana bagaimana perasaan kita? Hidup membutuhkan dirimu yang peduli pada perasaan mereka yang ada di sekitarmu. Lalu setelah kau penuhi janji-janjimu, lihatlah seolah kehidupan lebih berpihak kepada dirimu. Hidup tidak hanya sekedar mencari makna, kehidupan ada agar kau bisa menciptakan hari yang penuh makna.
Tetaplah membuat pelangi untuk mereka yang ada di sekelilingmu. Tak masalah jika kau menjadi hujannya, yang jelas hangatnya sudah dijamin akan datang setelah hujan reda. Hei kau! Tetaplah berpura-pura!
Salam cinta darimu.


Surat Kecil Untuk Diriku Lima Tahun kedepan Surat Kecil Untuk Diriku Lima Tahun kedepan Reviewed by Unknown on 20:16 Rating: 5

No comments